ALKOHOL
Kebanyakan dari kita menganggap bahwa
alkohol adalah zat yang haram dan digunakan dalam beberapa jenis minuman keras.
Ada juga yang beranggapan bahwa alkohol dapat merusak sistem metabolisme tubuh.
Hum, gimana yaaa…… dibilang iya tp salah, dibilang tidak tp juga ada benarnya.
Yang jelas, tidak semua alkohol itu membahayakan. Sama halnya dengan manusia.
Tidak semua manusia itu jahat, banyak juga manusia yang baik. Alkohol itu
banyak jenisnya. Namun pada pertemuan ini,, saya ingin membahas sifat fisik dan
sifat kimianya dulu, gimana setuju…?? Hhehe
Nah langsung saja yaa, ini dia…
taraaaaaaaaaaaa:
A. Sifat fisik:
Sifat
fisik suatu senyawa yaitu sifat yang dimiliki oleh senyawa. Dimana, ketika
senyawa tersebut mengalami perubahan, tidak dibarengi dengan perubahan
unsur-unsur penyusun dari senyawa tersebut.
1. Titik didih
Pada umumnya, titik
didih alkohol tinggi. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik antar molekulnya yang
kuat (gaya van der waals). Titik didih adalah jumlah energi yang diperlukan
untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya. jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai
ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan
tersebut.
Bagaimana
cara mengetahui tinggi tidaknya titik didih suatu alkohol tanpa menggunakan
suatu alat tertentu? Hhehe tenang saja, kita dapat mengetahui titik didih suatu
alkohol lewat massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul suatu
alkohol, maka semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya.
Tapi bagaimana jika
pada 2 jenis alkohol yang berbeda memiliki massa molekul yang sama? Kita juga
dapat mengetahuinya lewat struktur masing-masing alkohol itu sendiri. Jika pada
strukturnya tidak memiliki cabang, maka titik didihnya lebih tinggi
dibandingkan dengan struktur alkohol yang memiliki cabang. Jadi, menentukan
kenaikan titik didih pada alkohol dapat ditentukan menggunakan konsep massa
molekul relatif dan struktur senyawa alkohol itu sendiri. Sampai disini ada
yang masih belum paham??? Kalau sudah kita lanjut.!
2. Kelarutan
Bicara masalah
kelarutan, tentu kita akan teringat dengan suatu prinsip. Yang polar akan
melarutkan yang polar dan yang nonpolar akan melarutkan nonpolar lain. Ibarat
begini, jika kamu merasa ngantuk tentu kamu akan tidur dan jika kamu bahagia
tentu kamu akan gembira. Hal ini menunjukan hubungan antara yang kita rasakan
dan yang akan kita lakukan. Kan gak lucu kalau kita lapar terus kita malah
gembira. Hhehe
Mengenai prinsip
tadi, semua alkohol bersifat polar. Jika kelarutan yang dimaksud adalah
kelarutan dalam air, maka maka kelarutan alkohol itu sendiri berbeda-beda.
Tidak semua alkohol itu larut dalam air. Mengapa???
Karena, kelarutan
ini melibatkan ikatan antar alkohol dan air. Ingat bahwa semakin rendah massa
molekul relatifnya, maka semakin rendah juga titik didihnya yang menyebabkan
alkohol semakin mudah larut. Semakin
besar massa molekul relatifnya, maka gaya tarik-menarik (van der
waals) antar molekul alkohol akan
semakin efektif atau besar. Sehingg tidak mudah bagi molekul air untuk
melepaskan gaya van der waals molekul alkohol tersebut. Sehingga, alkohol tidak
mudah untuk larut dalam air. Jadi, tidak semua jenis alkohol dapat larut dalam
pelarut air meskipun semua alkohol adalah polar.
B. Sifat Kimia
Sifat kimia yaitu sifat yang dalam
perubahannya, melibatkan reaksi-reaksi kimia atau perubahan dari strukur
unsur-unsur penyusunnya.
1. Dehidrasi Alkohol
Dehidrasi yaitu suatu peristiwa reaksi yang
melibatkan terlepasnya ion H+ dan OH- (pelepasan air).
Ketika campuran suatu senyawa alkohol dengan senyawa lain dipanaskan hingga
suhunya mencapai 180oC, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom
hidrogen terluarnya akan terlepas dan membentuk H2O.
2. Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol
akan menghasilkan senyawa yang berbeda, tergantung jenis alkoholnya.
3.
Reaksi alkohol dengan logam Na
atau K
Alkohol kering
(tidak mengandung air) dapat bereaksi dengan logam Na dan K tetapi tidak
sereaktif air dengan logam Na ataupun K. atom H gugus –OH digantikan dengan
logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat.
4.
Esterifikasi
Alkohol dengan
asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini disebut dengan reaksi
esterifikasi.
0 komentar:
Posting Komentar